SINOPSIS
Lazuardi Cincin Terluka
(Kumpulan Puisi Pribadi dan
Parafrasanya)
Makna terdalam dari sebuah Puisi,
akan lebih terkuak hidup dan nyata, manakala dibuka tabir tebal itu melalui Parafrasa
yang penuh pesona. Jalinan indah antara keduanya, akan mampu mengubah ambisi
sastra pembaca, meletup-letup runtut, mengikuti irama bernuansa sajak cinta,
cita serta citra. Harapkan kembalinya asmara hidup sejati dalam segala gugus
rasa, asa bermandikan cahaya jiwa-jiwa mulia.
Seperti
halnya cincin yang mengaku terluka, padahal darah yang mengalir penuh pada
lazuardi itu, adalah milik jari manis, bukan? Ah, ini adalah tamsil jati diri
yang tak sadar diri. Mengapa, berani mengaku dirinya Tuhan, padahal dirinya
cuma seorang hamba yang berlebihan. Bagaimana bisa mengaku Nabi, sementara ia
hanyalah seorang umat yang tak setia lagi. Berani mengaku raja, padahal cuma
sekedar rakyat biasa. Dan sejuta pengakuan yang bukan dan bukan miliknya.
Membaca buku ini, adalah sesuatu yang membuat pembaca
akan selalu merasa rindu kepada sesuatu. Kemesraan, ke-sentilan, keabadian
terlihat kaya tersimpul dalam untaian bait-bait puisi yang tersusun rapi, pada lembar demi lembar istimewa ‘tuk menghibur hati gundah gulana nan lara menjadi
selaras dengan getaran nada-nada hidup yang semestinya.
Apapun khayalan
yang terjadi, membuat pembaca buku ini terlihat serasi. Tata letak antara sedih
dan gembira, antara terluka serta rasa sentosa, aman bermanja tersusun manis
nan menggoda, begitu seimbang
dengan gaya bahasa sederhana. Tiadalah dapat
dipungkiri, bila hari-hari yang dilalui akan penuh sesak dengan lirik
sejati yang dapat dimiliki dari kehadiran buku ini di tangan pembaca tercinta.
Posting Komentar